Friday, March 15, 2013

Aplikasi teknologi RFID untuk Perpustakaan

Tentunya kita semua tahu perpustakaan adalah tempat dimana kita bisa meminjam buku baik itu di sekolah atau perpustakaan kota atau daerah. Seiring berkembangnya teknologi dan modernisasi suatu perpustakaan, efisiensi, kecepatan dan akurasi dibutuhkan dalam mengatur buku-buku maupun media lainnya yang ada di perpustakaan. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa manajemen system yang baik pada perpustakaan bisa meningkatkan efisiensi, kecepatan dan akurasi dari pengaturan buku atau media maupun tingat mobilitas "transaksi" pada perpustakaan itu sendiri. Biasanya perpustakaan modern sudah menggunakan teknologi Barcode dan bantuan komputer dalam mengolah database buku atau media yang mereka miliki. Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi bergeser kearah yang lebih baik dan lebih maju. 

Teknologi RFID saat ini mulai ramai dibicarakan bahkan digunakan oleh perpustakaan modern saat ini, meskipun tidak menutup kemungkinan, digunakan bersama dengan teknologi barcode. Teknologi RFID mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada teknologi barcode. Kemampuan RFID untuk pengaturan buku dan otomasi transaksi peminjaman atau pengembalian buku (media) pada perpustakaan lebih baik dari teknologi barcode, karena bisa dilakukan secara mandiri, bahkan tanpa bantuan operator atau petugas perpustakaan. 

Untuk mengaplikasikan teknologi RFID dalam perpustakaan modern, sebaiknya dilakukan secara bertahap , sehingga transisi tidak akan terasa dan tidak mengganggu kerja dari system perpustakaan yang ada. Misalkan perpustakaan sekolah ABC sudah menggunakan komputer untuk manajerial buku-buku koleksinya , dan memanfaatkan barcode scanner untuk mempermudah transaksi peminjaman dan pengembalian buku atau media tersebut. 

Secara garis besar yang dibutuhkan adalah tagging buku atau media di perpustakaan, hardware pembaca dan atau penulis tagging RFID dan software interfacing atau interfacing ke database yang sudah ada. Jadi bisa diringkas untuk hardware RFID ada 2 jenis: 
- stiker/label tag untuk buku ( tag yg lain untuk media lain juga) 
- Desktop Reader/Writer untuk membaca/menulis informasi pada RFID tag 

Sedangkan dari sisi software, secara umum hanya interfacing antara hardware RFID dengan database yang sudah ada. 

Dengan tahapan investasi awal yang minim ini, maka proses transisi diharapkan akan berjalan dengan mulus. Desktop RFID reader/writer di program terlebih dahulu sehingga sinkron dengan database software perpustakaan yang ada (interfacing proses). 

Tahapan pengerjaan berikutnya adalah buku-buku atau media yang dikoleksi perpustakaan ditempel dengan tag RFID dan diisi informasi oleh desktop writer/reader, melalui cara upload dari database PC atau scan barcode atau manual diketik via PC. Buku yang sudah ditempel stiker RFID dan sudah di isi data via RFID Writer siap di sirkulasikan dengan teknologi RFID. 

Meminjam atau mengembalikan buku, cukup dengan mendekatkan buku ke Desktop RFID reader dengan bantuan petugas perpustakaan. 

Pengembangan selanjutnya adalah otomasi dan manajerial total dimana implementasi teknologi RFID dilakukan secara terintegrasi dan terotomasi penuh, sehingga petugas perpustakaan bisa dikurangi atau bahkan tidak diperlukan selama transaksi peminjaman atau pengembalian buku/media perpustakaan. Dalam tahapan ini ada beberapa hardware RFID yang dibutuhkan, disamping pengembangan software tentunya. 

Adapun hardware yang dibutuhkan adalah : 
-Gate reader yang support EAS, dipasang pada pintu keluar-masuk perpustakaan 
-Robust RFID multi tag reader untuk anjungan peminjaman mandiri atau drop box pengembalian 
-Handheld RFID untuk manajemen dan pencarian buku langsung pada rak di perpustakaan 


 Adapun proses perpustakaan modern seperti terlihat pada demo video di bawah ini:

Dengan bantuan teknologi RFID ini diharapkan mampu menghemat waktu dan tenaga, baik itu dari segi pengguna maupun petugas perpustakaan itu sendiri. 
Artikel ini dipublikasikan oleh http://rfid.rosesana.com in English

No comments: